Entri Populer

Senin, 26 September 2011

Pengalamanmu, Ajari aku


“Pengalaman adalah guru yang paling berharga”. Sebuah kalimat yang sering kita dengar, dan saya sepakat dengan kalimat tersebut. Kita lebih bisa mengerti arti sesuatu setelah kita mengalami sesuatu itu sendiri. Betapa sebuah pengalaman mengandung banyak pembelajaran, bahkan bukan hanya untuk diri kita, tetapi juga bagi orang lain, atau bisa jadi kita yang belajar dari pengalaman orang lain. Karena hidup ini sementara, kita tidak punya banyak waktu untuk merasakan sendiri setiap pengalaman yang orang lain rasakan.
Mendengar curhatan sahabat akhir-akhir ini seolah menjadi cambuk bagi diri saya sendiri. Betapa Allah Maha Bijaksana, memberi petunjuk dan pembelajaran tidak hanya lewat diri kita, namun terkadang bisa lewat orang lain. Sering saya merasa tersindir dari kisah-kisah yang dialami para sahabat. Tapi tak jarang saya merasa iri berat atas apa yang mereka alami, bahkan dalam bentuk musibah sekalipun.
Bagi saya ujian adalah hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan ini. Jika kita membuka kembali surat cinta Allah yang intinya menjelaskan bahwa “Allah tidak akan membiarkan seseorang mengatakan bahwa dirinya beriman sebelum ada ujian yang datang kepadanya”. Tentu saja ujian sangat dibutuhkan dalam hidup ini, tidak hanya untuk menjadikan diri kita lebih baik, tapi juga sebagai pengukur kadar keimanan dan ketaqwaan kita. Bukankah besarnya ujian berbanding lurus dengan tingkatan keimanan kita. Misal dalam hidup ini kita tidak pernah menerima cobaan dari Allah, padahal dalam keseharian kita termasuk orang yang rajin sholat, berarti sholat kita selama ini dipertanyakan. Atau bisa juga kita yang mengaku telah menjaga hijab namun tidak pernah diuji tentang hijab, berarti harus dievaluasi hijab kita apakah telah memenuhi aturan Allah.
Menyimak cerita dari salah satu sahabat saya hari ini membuat saya merasa bahwa Allah memberi petunjuk lewat dirinya.  Kami selalu berbagi pengalaman. Terkadang kami berkomunikasi hanya untuk meminta tausiyah, tak jarang cuma sekedar mengungkapkan cinta dan rindu. Apalagi untuk hal-hal yang serius yang menimpa kami. Kisah dia dan kisah saya seakan saling melengkapi perjalanan kami dalam memaknai kehidupan, dalam usaha menyempurnakan akhlak. Saya selalu belajar dari pengalaman dia.
Teruntuk sahabat ku. Sabar ya ukhty,,Meskipun Allah tak pernah menunjukkan wujudnya, percayalah Dia tak akan membiarkanmu begitu saja sayang…..

Jumat, 23 September 2011

Mata Pena Membius Q hari ini

     Hari ini ada mata kuliah bahasa Indonesia, materinya menarik yaitu "Membaca Dan Menulis". Menurut saya materi ini sangat menarik, saya berusaha memperhatikan pemaparan dari kelompok yang mendapat giliran presentasi dengan serius. Setiap kata saya pahami, perhatian saya terfokus pada materi itu tanpa mempedulikan yang lainnya, waktu 3 jam terasa sebentar. Bukan karena materi ini baru bagi saya, karena sejak SD kita semua telah diajarkan tentang menulis dan membaca. Tapi hari ini materi membaca dan menulis memunculkan aura yang berbeda. Alasannya sederhana, karena saya ingin sekali menjadi seorang penulis.
    
     Dari fenomena alami yang saya rasakan selama belajar Bahasa Indonesia tadi membuat saya mengerti akan satu hal, bahwa kita harus selalu memiliki tujuan yang jelas saat melakukan sesuatu, ada terget tersendiri yang harus kita capai, maka itu akan menjadi motivasi bagi kita untuk melakukannya. Begitu luar biasa semangat itu uncul. dampaknya perasaan saya saat menulis kali ini menjadi agak grogi. Setelah mendapat materi tadi ternyata masih sangat banyak yang harus diperbaiki dari tulisan saya. Tapi tidak masalah, saya akan terus belajar agar nantinya bisa menjadi seorang penulis yang profesional.

     Menulis adalah suatu pekerjaan yang menyenangkan bagi saya, Karena dengan menulis saya dapat mengungkapkan apa-apa yang ada di hati dan pikiran saya, sebelum semuanya hilang tanpa bekas. Saya sepakat apa yang dikatakan penyaji tadi bahwa "ketika keinginan untuk menulis itu muncul,maka lakukanlah karena jika tidak seiring dengan waktu semua ide akan hilang dan kita tidak mendapatkan apa-apa". Tidak hanya itu, menurut saya menulis juga dapat membantu menyelesaikan masalah, masalah akan lebih runut ketika kita menuliskannya pada lembaran kertas, karena dengan begitu kita dapat memfungsikan indera mata untuk ikut melihat masalah yang sedang kita hadapai, dan memungkinkan kita untuk merencanakan solusi-solusinya. Lain halnya ketika masalah tersebut masih tertumpuk dalam pikiran, semua terasa menyesakkan seolah tak mampu untuk memecahkannya.

     Dalam keseharian saya, saya memiliki orang-orang yang saya kagumi karena kebijaksaannya dan keluasan wawasannya. Sering saya berinteraksi dengan mereka, bahkan tidak jarang meminta solusi dari masalah-masalah yang terjadi di organisasi yang sedang saya geluti (LDK), saya mempelajari tahapan mereka dalam menyelesaikan masalah. Ternyata mereka menuliskan setiap inti dari yang saya sampaikan, kemudian munculah solusi dari masalah tersebut. Melihat masalah dengan lebih nyata memudahkan kita untuk menganalisa serta mencari solusi.

Tidak semua orang bisa menuangkan perasaan dan pikirannya dalam rangkaian kata. Karena bahasa tulisan itu tidak sesederhana bahasa lisan. Bahasa lisan lebih simple dan sering dibahasakan dengan spontan dan pendek. Sedangkan dalam bahasa tulisan harus benar-benar jelas agar setiap pembaca dapat mengerti inti dari yang dituliskan. Meskipun sejak TK kita sudah mengenal baca-tulis, terkadang perkara menulis masih sering menjadi masalah bagi kita. Namun jika kita terus berusaha pasti suatu saat kita akan pandai menulis...Karena ala bisa karena biasa...

Jumat, 16 September 2011

Pagi Yang Indah,,Semoga Menginspirasi Kebaikan

Huft,,berbagai masalah muncul sejak tadi malam, urusan acara yang belum kelar, ditambah lagi kendala-kendala yang lain. Kadang pikiran terfokus pada satu masalah, sedangkan urusan yang lain menunggu. Semakin q rasakan betapa tidak berdayanya diri ini, Rabbi semakin bertambah kecintaan Q padaMu, semakin kagum aQ padaMu. Kaulah yang mengurusi alam ini seisinya. Rasanya tak mungkin q serahkan seluruh hidup dan mati Q selain padaMu, karena Engkaulah sebaik-baiknya pengatur, sebaik-baiknya penjaga.

Pagi ini dimulai dari mata kuliah pertama,,Hmmm hampir saja aq telat masuk kelas, tapi alhamdulillah aq masuk sebelum pelajaran dimulai...aman.
Menyimak dengan baik materi yang disamapaikan dosen mengenai baru bara. Aq terpukau dengan cara penyampaian dosen ini. Subhanallah benar-benar senpurna Allah menciptakan sosok ini. Pelajaran mengenai batu bara merambat hingga ke pelajaran agama, maksudnya segala sesuatu yang ada di bumi ini tidak bisa dipungkiri selalu ada campur tangan Allah. Semangat Q semakin terpacu, teringat kembali bahwa belajar adalah bagian dari ibadah, apalagi langsung dikaitkan dengan Allah. Ya Rabb, Engkau begitu mempesona, membuat aQ selalu memujiMu.

Ada nasehat yang terselip dari setiap penjabaran yang disampaikan oleh bunda dosen. Ada nasehat yang menarik yang membuat aq lega dan ikhlas dengan semua masalah. Nasehat beliau yang peling menginspirasi Q pagi ini "Setiap kita akan mengalami suatu masa, dan setiap masa hanya terjadi satu kali. Maka nikmatilah setiap kisah yang terjadi pada masa itu. Ikhlaslah, bersabarlah, jangan buru-buru menuntut masa yang lain. Ada saatnya masa akan berganti".

Apapun yang terjadi hari ini tak akan pernah terjadi di lain waktu. Jadi semua rangkaian kisah harus diperankan dengan sebaik mungkin, dengan ikhlas dan bahagia.
Ya Rabb,,semoga semua penat ini menjadi pelebur dosa, ajang pendewasaan diri, belajar tentang kebijaksanaan.
aQ ingin menjadi seseorang yang lebih baik disetiap detik yang berganti. aQ ingin menjadi seseorang yang tak rela mengakhiri hari sebelum melakukan yang terbaik hari ini. aQ ingin menjadi sholehah versi Mu.


Mengatasi Grogi

Bissmillahirrohmaanirrohiym...
Lama rasanya tidak menulis, padahal dulu saya termasuk hoby untuk menulis,meskipun nulisnya cuma dikertas orat-oret saja, kemudian setelah saya baca kembali biasanya langsung saya musnahkan.
Sayang ya, seharusnya setiap tulisan dikumpulkan hingga menjadi lembar-lembar sejarah, ya paling tidak suatu saat bisa dibaca kembali, siapa tahu ada kasus yang agak mirip dengan yang pernah dialami. Tapi biasanya saya menulis saat ingin melupakan sesuatu, jadi ya setelah ditulis langsung dimusnahkan, lega rasanya setiap kali melakukan itu, serasa memindahkan penat yang ada di dalam hati ke lembaran-lembaran kertas kemudian dapat dengan mudah dihancurkan, atau kadang sebelum dimusnahkan saya lebih senang menuliskan solusi di bagian bawahnya, setiap kali melakukan itu rasanya pola berfikir saya lebih tersusun rapi.

ups,,kuk malah curhat tentang tulisan,hihihi
tadi setelah baca pertanyaan sahabat saya yang di LDK tentang cara mengatasi grogi jadi tertarik untuk menulis pengalaman seputar mengatasi grogi.

Grogi itu dapat diartikan suatu perasaan yang membuat seseorang yang megalaminya menjadi tidak nyaman, reaksinya bermacam-macam ada yang keringat dingin, ada yang gemetaran, ada yang serasa ingin ke kamar kecil terus, ada juga yang jantungnya berdebar-debar dan berdetak lebih kencang, pokoknya macam-macam lah. Itu semua adalah akibat/respon yang terjadi karena munculnya perasaan grogi.

Penyebab grogi pun bermacam-macam, mulai dari tidak terbiasa tampil di depan umum, tidak memiliki kesiapan yang cukup untuk tampil di depan umum, kurangnya pengetahuan, merasa minder, takut salah, takut jadi konyol, banyak lagi alasan yang lain, setiap orang memiliki alasan masing-masing.

Kita udah ngebahas apa itu grogi, kemudian penyebab grogi, nah sekarang yang perlu dibahas lagi adalah kiat-kiat mengatasi grogi, simak yuk...
1. Mengelola perasaan grogi
   
Apapun jenis reaksi grogi yang sahabat rasakan, tetaplah berfikir bahwa itu adalah suatu energi yang luar biasa yang ada di dalam diri kita. Jadi tidak ada yang salah, yang perlu kita lakukan adalah menyalurkan energi itu hingga menjadi pemacu bagi kita untuk tampil maksimal.
2. Jangan takut melakukan kesalahan

    Biasanya sebelum kita tampil dimuka umum, ada beban tersendiri di dalam diri kita yaitu takut melakukan kesalahan. Padahal sesungguhnya dengan adanya perasaan grogi yang kita pelihara itu yang rentan bagi kita untuk melakukan kesalahan. Jangan pernah takut gagal, yang penting kita selalu berusaha dan berdo'a untuk melakukan yang terbaik, satu helai daun yang jatuh saja udah diatur sama Allah, apalagi mengenai kesuksesan dan kegagalan kita tentu saja selalu ada campur tangan Allah.

3. Tenangkan diri
   Cara menenangkan diri yang sudah sangat kita kenal yaitu dengan tarik nafas dalam-dalam, keluarkan lambat-lambat. Tenangkan pikiran dan emosi. Bila perlu pejamkan mata.

4. Atur intinasi bicara
    Berbicara keras dan lantang adalah salah satu cara yang dapat mengurangi rasa grogi. Bila sahabat berbicara lambat, maka bibir akan semakin gemetar, suara pun ikut bergetar.
5. Senyum
     Biasanya kalo lagi tampil di depan umum saya usahakan selalu senyum. Buat orang lain merasa senang dan memperhatikan kita, dengan begitu kita lebih mudah menguasai audiens.



Semoga bermanfaat. Menurut saya cara yang paling ampuh untuk mengatasi grogi yaitu dengan menerapkan peribahasa yang udah ada sejak jaman bahelak "ala bisa karena biasa"